DHOOM 3 : Aamir Khan dan magnetnya

Satu alasan kenapa gue nonton DHOOM 3 ini, padahal sewuel sebelumnya gue gak nonton : AAMIR KHAN.

Yup. Sebelum kalian nonton film ini, gue bilangin jangan ngarep Aamir khan jadi tokoh manis, cute, hensem kayak film-film drama doi sebelumnya. Disini he’s totally as villain.

Aamir khan menurut gue memang aktor berkarakter, dia bisa main peran apa aja di balik wajah imutnya. Di Dhoom 3 ini dia jadi penjahat bengis, genius, misterius sekaligus dengan dua kepribadian, sekaligus terbelakang mental. Menurut gue inilah magnet dari Dhoom 3, kekuatan karakter tokoh jahatnya.

Soal teknis film, gue juga kasih applause deh. Ini film action dengan rasa hollywood. Karena settingnya di AS maka banyak adegan kejar-kejaran di sepanjang jalanan Los Angeles, tembak-tembakan di atas gedung, maupun adu tabrak-tabrakan mobil disini. Semuanya di garap dengan baik dan apik, serasa nonton Fast & Furious atau James Bond dengan lokasi-lokasi yang keren. Walau di akui emang ada adegan berbahaya yang pake spesial efek, tapi gak mengurangi nilai cerita.

Aamir khan bertubuh lentur dan menari dengan enerjik, bisa dilihat disini. Sayangnya menurut gue, dengan porsi tubuhnya yang berotot dan terlihat gemuk di bagian paha *tapi tetep..aawwww..cekci 😛 * plus outfit yang kurang pas, membuat doi makin keliatan pendek, apalagi pas opening dance-nya.

Dramanya juga tetep ada kok, yah itu seputar kehidupan Aamir khan kecil hingga dewasa yang berbagi hidup dengan saudara kembarnya yang terbelakang mental. Di endingnya kedua saudara itu memilih mati bersama seperti nasihat ayahnya. Sedih.
🙂

Film ini juga menjari juara box office di negerinya

http://movies.ndtv.com/bollywood/dhoom-3-crosses-rs-200-crore-races-for-rs-300-crore-464740

Yup. Ini sinopsis singkatnya :

Adalah Sahir pesulap kecil yang memiliki masa kecil traumatis karena kematian ayahnya dan kebenciannya pada seorang bankir. Bersama saudara kembarnya yang mengalami terbelakang mental, ia berjanji akan membuat bank tersebut bangkrut.
Polisi India Jai & Ali ditugaskan untuk meringkus Sahir, namun karena kelicikan Sahir keduanya gagal dan di pulangkan kembali ke India.

Sahir makin menjadi dan berencana membobol bank lagi, kali ini bersama sang adik Samar. Jai makin penasaran dan menemukan titik lemah Sahir yaitu, kecintaanya pada Samar. Jai melakukan pendekatan pada Samar dan mencari informasi.
Samar yang awalanya patuh dan penurut pada Sahir mulai membangkang dan terpengaruh oleh kata-kata Jai. Hal ini membuat Sahir curiga dan segera mencari tahu.

Di tengah aksi kejar-kejaran Sahir & Samar terpojok. Sahir mengdakan perjanjian untuk menyerahkan diri dan melepaskan Samar. Jai setuju. Namun siapa sangka ternyata Sahir malah melompat ke sebuah Dam raksasa untuk mengakhiri hidupnya. Samar membantu menolong Sahir, keduanya lantas teringat kata-kata sanga ayah, untuk saling memegang dan tidak terpisahkan.

Keduanya memilih mati bersama.